Minggu, 30 September 2007


Islam (bahasa Arab, al-islām الإسلام, dengarkan: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia [1][2], menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim, adapun lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah


Aspek kebahasaan
Dalam bahasa Arab, Islām berarti “berserah diri” dan merupakan suatu Dīn yang berarti "aturan" atau "sistem" (QS Al-Maidah:83). Secara etimologis, kata tersebut diturunkan dari akar yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām. Kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa इंडोनिशया


Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatān ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha ilallah, Muhammadar Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Umat Muslim percaya bahwa Allāh menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as., Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam) yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman dalam suatu ayat.

Profil Muslim di Indonesia


Adapun sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum Al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil, dan suhuf atau lembaran Ibrahim) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya (QS Al-Baqarah:3). Namun muslim juga percaya bahwa selain Al Qur'an seluruh firman Allah telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan menyempurnakan kitab sebelumnya.
Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Nabi Adam as., dengan demikian tentu saja Nabi Ibrahim as. juga menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam Al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.

Ditemukan Spesies Baru Katak Pohon di Hutan Papua


Ditemukan Spesies Baru Katak Pohon di Hutan Papua


Chris Dahl
Spesies Litoria hunti ditemukan di hutan Pulau Papua bagian utara.
Berita Terkait:
Dua Spesies Katak Langka Ditemukan di Kolombia
Katak Bercorak Bangkit dari Kepunahan
Dua Spesies Katak Baru Ditemukan di Laos


Katak pohon yang disebut Wowo oleh penduduk lokal di Pulau Papua diklasifikasikan sebagai spesies baru dari genus Litoria dengan nama Litoria hunti. Katak hijau berukuran besar itu ditemukan di dataran rendah Pulau Papua, tepatnya di hutan sekitar Desa Utai, Provinsi Sandaun, bagian barat laut Papua New Guinea.


Para peneliti mengidentifikasi lima ekor katak yang ditangkap Christian Dahl, salah seorang peneliti Conservation International (CI), sepanjang tahun 2004. Litoria hunti memiliki kemiripan dengan katak-katak sejenis khususnya Litoria graminea dan Litoria infrafrenata yang ditemukan di kaki Gunung Foya di Provinsi Papua, Indonesia. Panjang tubuhnya antara 57,9 milimeter hingga 60,4 milimeter dengan jari-jari kaki yang seluruhnya diselimuti selaput.


Spesimen L. hunti rata-rata memiliki pewarnaan tubuh yang seragam dengan pola yang didominasi warna hijau daun. Warna punggungnya mengalami degradasi dari hijau di kepala ke kuning-oranye di tubuh bagian bawah. Di antara batas warna tersebut terdapat bercak-bercak garis berwarna putih.


Bagian luar lengan maupun kakinya juga berwarna hijau. Sedangkan permukaan kaki yang menghadap ke dalam berwarna oranye. Sepanjang tepian bibir, kaki, dan lengannya berwarna putih.


Lingkaran luar matanya berwarna oranye-merah dan bagian dalam yang mengelilingi pupil berwarna putih. Bagian tympanum atau permukaan luar telinga yang berfungsi menerima rangsangan getaran suara untuk diteruskan ke bagian dalam telinga didominasi warna hijau, kecuali bagian berbentuk tapal kuda yang transparan.


Katak L. hunti mengeluarkan suara yang berat dengan panjang ketukan antara 0,7 hingga 0,9 detik. 19 dari 23 suara yang berhasil direkam, memiliki frekuensi yang antara 1787 hingga 2045 hertz. Sedangkan, sisanya dengan rata-rata frekuensi 899,5 hertz.


"Litoria hunti adalah spesies pemanjat, maka suaranya seringkali terdengar dari ranting-ranting pohon setinggi 5 hingga 8 meter. Namun, spesimen yang dijadikan sampel utama penelitian melakukannya di ketinggian sekitar 1,5 meter pada sebuah rawa," tulis para peneliti yang dipimpin Stephen J. Richard dari South Australian Museum. "Ini menunjukkan bahwa Litoria hunti berkembang biak di wilayah basah dekat dasar hutan."


Katak hijau dari genus Litoria tergolong jenis katak Melanesia. Sebelumnya, empat katak sejenis dari genus Litoria telah ditemukan di wilayah tersebut. Selain Litoria graminea dan Litoria infrafrenata, juga ditemukan jenis Litoria caerulea dan Litoria sanguinolenta.


Hutan di Papua New Guinea merupakan salah satu habitat beragam jenis katak yang masih belum banyak dipelajari. Sejauh ini, terdapat lebih dari 280 taksa yang terdiri atas sekitar 600 spesies. Hasil penelitian Stephen J. Richard dari South Australian Museum bersama koleganya Paul Oliver serta Chris Dahl dan Burhan Tjaturadi dari Conservation International dimuat dalam jurnal Zootaxa terbitan Magnolia Press yang dipublikasikan pada 22 Mei 2006